mari berbagi..

berbagi..
meski tak banyak..
tetap saja berarti..

Senin, 28 Februari 2011

menjadi pendengar yang baik...


Hari itu istri saya marah besar. Gara-garanya sepele. Sepele bagi saya tapi besar baginya.
Kebetulan hari itu istri saya sedang berhalangan sehingga bawaannya ingin marah terus. Kebetulan pula pada tanggal 14 Februari 2011 itu adalah hari kasih sayang, hari valentine, begitu kebanyakan orang menyebutnya.
Hanya saja saya sudah tidak pernah lagi merayakannya sejak saya lulus SMA, semasa kuliah dan sampai sekarang. Saya hanya merasa itu bukan budaya saya. Itu saja.
Tapi bukan karena tidak ada coklat besar pada hari itu sehingga istri saya marah besar. Sebab saya kadang membelikannya coklat selepas pulang kantor. Begini kejadiannya.
Selepas adzan Magrib saya bergegas mengambil wudlu. Pada saat bersamaan, istri saya antusias sekali bercerita tentang teman-temannya semasa kuliah dulu yang akan melangsungkan pernikahan bulan depan.  Saat sedang bercerita, kata katanya meluncur tiada henti, mengalir bak air bah. Dan saya tak sanggup menghentikannya.

Kamis, 24 Februari 2011

berbagi beban...

Ketika putra kedua saya akan lahir, istri saya membayangkan dirinya akan sangat kewalahan jika harus merawat 2 anak sekaligus sebab usia kedua anak saya hanya terpaut 26 bulan. Anak terbesar saya baru 2 tahun 2 bulan ketika adiknya lahir. Ia sedang manja-manjanya dan sepertinya belum mau berbagi dengan adik barunya.
Istri saya membayangkan bagaimana repotnya nanti jika harus mengurusi 2 anak, sekaligus mengurusi pekerjaan rumah. Karena itu saya memutuskan mencari seorang pengasuh anak. Tugas utamanya adalah mengasuh anak saya yang besar, si Rayyan, sementara si Titan diasuh langsung oleh bundanya.
Sebelumnya saya sudah punya seorang pembantu part job. Tugasnya hanya mencuci dan menyetrika baju. Kami menganggap kedua pekerjaan itu sangat menyita waktu sementara istri saya sedikit banyak juga harus mengurusi rumah dan toko.

Rabu, 16 Februari 2011

cinta sejati...

Semalam saya menonton film yang cukup bagus, menurut saya.  Film ini dikemas dalam bentuk religi yang disisipi dengan tilai-nilai toleransi antar agama.
Film ini bercerita tentang cinta segitiga antara Rasyid, Dellia dan Nabila. Saya memang tidak melihat dari awal karena waktu itu ada beberapa film yang saya tonton. Namun mendekati pertengahan, saya coba fokus pada film ini karena menurut saya jalan ceritanya mulai menarik dan alhamdulillah di akhir cerita saya dapat mengambil banyak hikmah.
Rasyid dan Dellia adalah sepasang kekasih. Keduanya dimabuk asmara.

Senin, 14 Februari 2011

ikhlas..

jangan bersedih jika suatu saat kebaikan kita ternyata tidak dihargai orang lain. tak usah marah. bukankah tak semua kebaikan harus berbalas? jika kita marah, bisa jadi kita kurang ikhlas.
niatkanlah semua amal perbuatan kita semata-mata untuk Allah SWT. sebab hanya Ia Yang Maha Kaya. sebab hanya Ia yang akan memberi pahala. sebab hanya Allah-lah yang akan membalas semua amal kebaikan kita.
yang sering salah pada kita adalah karena kita sering menginginkan balasan setimpal atas kebaikan yang kita lakukan.

Kamis, 10 Februari 2011

mobil impian

 Dari dulu saya selalu puya mobil impian. Impian disini adalah ukuran menurut saya.tentunya. Sebab belum tentu apa yang indah menurut saya akan indah bagi orang lain. Bukankah setiap orang punya kadarnya masing-masing?
Menurut saya, kita harus dan berhak memiliki impian. Bukan agar terlena, tapi agar kita punya cita-cita. Agar hidup penuh harapan dan perjuangan.
Meskipun, jujur saja, dalam waktu dekat ini belum tentu juga mobil impian saya itu bisa terwujud. Karena untuk saat ini saya harus ngirit, harus prihatin. Tapi sekali lagi, kita harus berani bermimpi!
Dari dulu pikiran saya sudah dirasuki satu merk mobil yaitu Mitsubishi.

Selasa, 08 Februari 2011

prasangka..


Alkisah di jazirah Arab hiduplah seorang ulama besar yang sangat terkenal. Seperti kebiasaan para ulama besar lainnya, iapun suka menyambung silaturrahim dan berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Dengan harapan akan bertemu dengan ulama lain untuk saling menimba ilmu dan berbagi pengalaman.
Suatu waktu ulama ini berkunjung ke rumah teman yang sudah lama tak dikunjunginya. Temannya bersuka cita menyambut kedatangannya karena itu artinya ia akan dapat berdiskusi banyak hal.
Rupanya si tuan rumah ini punya anak gadis yang cerdas dan cantik jelita. Rupanya gadis ini sangat penasaran terhadap nama besar tamu ayahnya. Orang-orang di kampungnyapun telah ramai membicarakan ulama ini.
Maka iapun mengintip dengan sembunyi-sembunyi, ingin tahu seperti apa kebiasaan tamu agung ayahnya itu hingga ayahandanya dan orang-orang begitu menghormatinya.